Belajar Kehidupan dari Game Tren "Among Us"

Sumber Foto: pinterest

Game “Among Us” sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Game yang bertemakan sekelompok awak pesawat luar angkasa ini dapat dimainkan 5 sampai 10 pemain. Game ini dikembangkan dan diterbitkan oleh studio game Amerika, InnerSloth, dan dirilis pada 15 Juni 2018. 

Game ini dapat dimainkan dengan pemain acak atau bermain bersama teman yaitu dengan cara mengganti pengaturan publik menjadi privasi.

Dalam game ini terdapat dua karakter, Impostor (penyusup) dan Crewmate (Kru Pesawat). Impostor dapat diatur jumlahnya 1 sampai 3 pemain. Impostor bertugas untuk membunuh semua Crewmate tanpa ketahuan identitas, sedangkan Crewmate untuk memperbaiki pesawat yang sistemnya sedang dalam keadaan malfungsi atau sistem yang bekerja tidak sebagaimana mestinya (rusak).

Cara bermainnya ketika Crewmate lain menemukan mayat, ia harus segera melapor ke seluruh partisipan dan saat inilah semua akan masuk ke ruang obrolan untuk berdiskusi. Impostor harus pandai menyusun strategi supaya dapat mengalihkan dan mempengaruhi agar tidak dituduh oleh Crewmate. Setelah diskusi, akan diadakan voting untuk menentukan yang harus diusir karena dicurigai sebagai penyusup.

Impostor dapat menang apabila perbandingan jumlah impostor sama dengan Crewmate, misal: 1:1, 2:2, atau 3:3. Crewmate dapat menang jika saat diskusi impostor berhasil tervoting.

Game ini dapat mengajarkan kita untuk selalu berhati-hati dalam memilih teman atau lingkungan. Kita tidak bisa mengubah sifat teman atau lingkungan, tetapi teman atau lingkungan dapat dengan mudahnya mengubah kita, entah membawa dampak baik atau buruk untuk diri kita sendiri. Bertemanlah dengan lingkungan yang baik, maka kita akan terbawa dampak yang baik pula. 

Bisa saja dia musuh, tetapi memakai “topeng” yang sama untuk mengelabui dan membunuh satu-persatu. Impostor yang cerdas adalah impostor yang tenang. Sama halnya dengan manusia yang cerdas dan berhati baik, ia tidak akan memuji dirinya baik, orang lainlah yang akan menilai dirinya baik.

Perdebatan akan terjadi ketika kita saling menuduh satu sama lain, sedangkan penyusup yang hebat dia hanya akan diam dan tenang untuk mengamankan posisinya. Jangan mudah terpengaruh dan putus asa terhadap perkataan orang lain, bersikap diam dan tenanglah untuk menghasilkan sesuatu yang memuaskan.

Jadilah manusia yang bijak tanpa mudah terhasut dan percaya kepada orang lain yang belum ada bukti kebenarannya, selalu bertindak hati-hati dalam menjalankan segala sesuatunya. Terlihat baik belum tentu ia baik, yang terlihat buruk belum tentu ia buruk. (AM)